
Apa Saja Waktu Ideal Untuk Berkerja?
Apa Saja Waktu Ideal Untuk Berkerja? – Zaman sekarang, jika tidak kerja dalam posisi komuter, atau istilahnya “berangkat kerja” tidak pernah dianggap tetangga sebagai orang yang berkerja. Artinya, orang-orang telah lama skeptis dengan hari kerja, yang bukan delapan jam dan telah terbiasa dengan struktur kerja modern mingguan. Sehingga dianggap tidak kerja, betapa menyebalkannya untuk mereka yang kerja di rumah.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anggapan masyarakat didasarkan pada rutinitas yang mentradisi, padahal kadang hal itu tidak terkait pada puncak produktivitas (atau kebahagiaan berkerja). Yang benar, yang jadi langkah benar, adalah menentukan jam kerja yang membuat seseorang lebih produktif, lebih sehat tubuhnya, dan lebih bahagia.
Walau tidak mudah mengubah jam kerja, tapi menyesuaikan jadwal kerja secara ideal bisa menjadi kunci untuk bisa naik level produktifitas di kantor? Lalu Apa saja jam kerja yang kita ketahui sejauh ini.
1. Jam Kerja Tradisional 9 – 5
Jadwal kerja klasik yang standar bagi banyak perusahaan yang dipraktikan untuk karyawan penuh waktu. Jam kerja semcam ini secara fisik ideal bagi karyawan di akhir usia batas muda KTP hingga pertengahan 20-an, yang cenderung berangkat, pulang, tidur, bangun, berangkat lagi. Faktanya, ritme sirkadian (jam biologis yang mengatur tubuh) berbeda untuk anak muda daripada yang lebih tua karena pelepasan melatonin (hormon yang membantu mengendalikan siklus tidur dan bangun) di kemudian hari. Tapi, orang tua 40-60 tahun kadang masih ada yang berkerja berdasar jadwal ini.
2. Jadwal Fleksibel
Jadwal yang fleksibel persis seperti apa yang dikonsepkan, lentur! Periode kerja yang tidak dibatasi dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore. Ini artinya jadwal kerja dirancang agar pas dengan apa yang dikerjakan, atau kerja untuk hidup, bukan hidup untuk kerja, karena jam-jam kerja setiap hari tergantung pada kapan mau masuk. atau komitmen apa yang perlu diadaptasi. Jadwalnya fleksibel bisa bekerja lebih lama hingga minggu pun terpakai. Lingkungan kerja fokus pada hasil, di mana kinerja dinilai berdasarkan hasil dan bukan jumlah atau agenda jam kerja

3. Manusia Subuh
Jika Anda secara genetis cenderung jadi orang yang senang bangun pagi (dikenal juga sebagai manusia subuh), maka baiknya meminta agar kantor memberikan tugas krusial pada anda sebelumnya, karena pada saat Anda tiba, pekerjaan sudah hampir selesai semua sebelum sang bos atau manajer duduk di bangkunya untuk secangkir kopi. Artinya inilah jadwal yang bisa dimanfaatkan, jam paling produktif. Sehingga semua pekerjaan yang harusnya terjadwal selesai minggu depan, sudah bisa diraih hasilnya hari ini, hal ini akan membuat Anda cepat promosi.
Manusia subuh ini, dari pukul empat pagi sudah memenuhi jalan tol. Saat pukul enam mereka sudah menyeduh kopi. Pukul tujuh mulai mengakses pekerjaan, pukul 11 mereka rapihkan meja. Tipe yang bisa diajak keluyuran ketemu klien.
Untuk mengetahui apakah jadwal non-tradisional ini cocok untuk Anda, pertimbangkan orang macam apakah Anda ini? Apakah tipe pertama yang santai saja dahulu nikmati hari demi hari. Apakah tipe kedua lebih suka kebebasan dan fleksibilitas? Atau tipe yang ingin prestasi tinggi, siap berjibaku dengan waktu, senang memulai dari awal, dan berkembang di bawah struktur serta rutinitas? Yang jelas, ketiga waktu itulah yang paling ideal, karena Anda mengerjakannya di saat yang lain juga tengah produktif.
Related Posts

Panduan untuk Manajemen Beban Kerja
Panduan untuk Manajemen Beban Kerja – Apakah Anda mengalami kesulitan mendelegasikan pekerjaan ke tim Anda?Read More

5 Langkah Mengatur Waktu Berdasarkan Study Untuk Pengaturan Waktu Kerja dan Aktivitas Harian
Jangan pernah mempunyai pikiran bahwa Anda tidak mempunyai waktu yang banyak. Sebenarnya ada tidak waktuRead More

Pentingnya Manajemen Waktu: Untuk Meningkatkan Produktivitas Anda
Pentingnya Manajemen Waktu: Untuk Meningkatkan Produktivitas Anda – Usaha kecil serta pekerja bebas butuh mengoptimalkanRead More